tulisan ini dibuat sebagai salah satu tugas mapel IPS kelas 7 SMPIT LUQMANUL HAKIM BANDUNG yang dibuat oleh:
- Kamila
-Ismi
-Mutia
-Galuh
-Davin
-Nanda
Sumber sejarah mengenai kerajaan Tarumanegara diperoleh dari prasasti-prasasti yang ditemukan di daerah antara Bogor, Jakarta,dan Karawang serta berita dari luar negri (Cina) yang ditulis oleh Fa-Hien. prasasti -prasasti itu ditulis dengan huruf Pallawa dalam bahasa Sanskerta. Prasasti -prasasti itu juga tidak berangka tahun tetapi huruf Pallawa yang digunakan untuk menulis prasasti, sezaman dengan huruf Pallawa yang terdapat di India pada abad ke-5 oleh karena itu, kerajaan Tarumanegara juga diperkirakan berdiri pada abad ke-5.
Beberapa prasasti yang mendukung keberadaan Kerajaan Tarumanegara adalah sebagai berikut :
Beberapa prasasti yang mendukung keberadaan Kerajaan Tarumanegara adalah sebagai berikut :
1) Prasasti Ciaruteun yang ditemukan di tepi Sungai Ciaruteun Bogor .
2) Prasasti Tugu yang ditemukan di Cilincing Jakarta .
3) Prasati Jambu yang ditemukan di Bukit Koleangkak , daerah perkebunan jambu , 30km sebelah barat kota Bogor. Prasasti ini berisi sanjungan kebesaran , kegagahan , dan keberanian Raja Purnawarman.
4) Prasasti Kebon Kopi yang ditemukan di Muara Hilir , Cibulang - bulang , Bogor . Dalam prasasti ini terdapat gambar dua telapak kaki gajah yang disamakan dengan telapak Airawata (Gajah kendaraan Dewa Wisnu)
5) Prasasti Pasir Awi yang ditemukan di daerah Leuwiliang. Ditulis dengan aksara ikal yang belum dapat dibaca .
6) Prasasti Muara Cianten yang juga ditemukan di Bogor .
7) Prasasti Cidanghiang atau Prasasti Lebak , ditemukan di Lebak di tepi sungai Cidanghiang , Panglang Banten prasasti ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan Sanskerta . Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian Raja Purnawarman.
Raja dari kerajaan Tarumanegara yang paling terkenal adalah Purnawarman. Hal itu dapat diketahui dari prasasti Ciaruteun. Dalam prasasti Ciaruteun, terdapat gambar dua telapak kaki , disertai tulisan dalam bahasa sanskerta yang terjemahannya dalam bahasa indonesia kira-kira sebagai berikut : "ini (bekas). dua kaki,yang seperti kaki Dewa Wisnu, ialah kaki yang mulia sang Purnawarman di negeri Taruma, raja yang gagah berani di dunia."
Masa pemerintahan Purnawarman cukup lama, yakni lebih dari 22 tahun. hal itu dapat diketahui dari Prasasti Tugu. dalam prasasti Tugu, disebutkan bahwa pada tahun ke-22 masa pemerintahannya raja Purnawarman menggali terusan Sungai Gomati yang panjangnya sekitar 12 km dalam waktu 21hari. Sungai itu dibuat setelah sebelumnya mengerjakan Sungai Chandrabhaga (kali bekasi). pekerjaan tersebut diakhiri dengan pemberian hadiah 1.000 ekor sapi kepada kaum Brahmana.
Penggalian terusan itu menunjukan upaya Kerajaan Tarumanegara memperhatikan kesejahteraan rakyat . Terusan dimanfaatkan sebagai irigasi ,sarana pencegah banjir, serta lalu lintas pelayaran dan perdaganagan atau dengan dunia luar. Teknik dan cara penulisan huruf-huruf pada Prasasti-prasasti tersebut membuktikan sudah tingginya tingkat kebudayaan pada masa itu.
Selain dari prasasti,keberadaan kerajaan Tarumanegara juga dapat diketahui dari berita Cina .Salah satu beri Cina itu berasal dari catatan perjalanan Fa-Hien , pendeta Budha . Ia menceritakan perjalanannya dari Srilangka ke Kanton pada tahun 414 setelah bertahun-tahun mempelajari agama budha di India. Kapal yang di tumpanginya mendapat di Ye-po-ti tersebut sama dengan Tarumanegara . Berita Cina lainnya menyebutkan kedatangan utussn dari kerajaan To-lo-mo (ejaan Cina dari kata Taruma) ke Cina untuk menghadap kaisar Cina yang (diperkirakan terjadi pada sekitar tahun 528-539 dan 666-669) . Dengan demikian , kerajaan Taruma masih ada sampai abad ke-7 .Setelah masa itu, diduga kerajaan Tarumanegra ditaklukan oleh kerajaan Sriwijaya . Prasasti Kota Kapur di kerajaan Sriwijaya (686) menyebutkan bahwa pada masa itu di pulau Jawa hanya ada kerajaan Taruma . Setelah hilangnya kerajaan Tarumanegara pada awal abad ke-7 , kerajaan di Jawa Barat baru muncul lagi beberapa abad setelahnya .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar